Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2020

Kalau begitu, hukum mati saja siswa penyontek!!!

Kalau begitu, hukum mati saja siswa penyontek!!! Banyak peristiwa besar yang terjadi hanya karena peristiwa kecil yang dianggap sepele. Seperti kisah penyelamatan oleh tentara inggris bernama Henry Tandey, yang mengasihani dan melepaskan seorang kurir tentara Jerman yang terluka. Namun, sebab kejadian itu lebih dari 60 juta manusia harus meninggal pada peristiwa holocaust. Ya, orang yang diselamatkan Henry Tandey bernama Adolf Hitler; kita menyebut fenomena itu sebagai, “butterfly efect”: yaitu perubahan kecil pada suatu kejadian dapat berpengaruh besar pada peristiwa setelahnya secara linear. Walaupun, ini hanya sebuah bentuk penggambaran, sebab tidak ada hubungan kausalitas yang jelas antara peristiwa satu ke yang lainnya. Namun, apa hubungannya dengan siswa penyontek? Mindset manipulatif dan tidak jujur yang tertanam pada tipikal siswa yang hobi menyontek, adalah cikal bakal mindset manipulatif dan tidak jujurnya para pejabat yang korup. Dengan kata lain, para pejabat yang doyan kor...

Kesalahan berpikir lewat paradigma papan catur

Kesalahan berpikir lewat paradigma papan catur Berpikir adalah salah satu aspek yang menjadikan kita disebut sebagai manusia secara esensial. Namun, sebagai entitas yang tidak bisa dikatakan sempurna secara mutlak, pemikiran kita pun juga terkadang bermasalah. Salah satu masalahnya penulis sebut sebagai paradigma papan catur, atau kecenderungan memandang sebuah pengetahuan akan kebenaran hanya secara dikotomi (benar dan salah) serta subjektif. Lalu, apa yang salah dalam paradigma papan catur? Sebelum menjawab, mari kita mulai dengan pertanyaan yang paling fundamental: apa itu benar dan kebenaran? Benar adalah kesesuaian antara pengetahuan dan objeknya (benar harus objektif). Sedangkan kebenaran adalah benar yang bersifat relatif. Banyak variabel yang harus diperhitungkan untuk menjadikan suatu hal bisa dikatakan sebagai sebuah kebenaran. Sebagai contoh, apakah jika saya membawa celurit itu salah? Tergantung... jika saya gunakan untuk tawuran, ya jelas salah. Kalau saya gunakan ke sawah...

sekolah favorit itu hanya MITOS!!!

Sekolah favorit itu hanya MITOS!!! Dari dulu pendidikan kita dibodohi oleh anggapan-anggapan tentang makhluk bernama “sekolah favorit”. Banyak orang tua berlomba-lomba menyekolahkan anak tercintanya di sana dengan menempuh segala cara. Tapi, mari kita mulai dengan pertanyaan dasar yang paling sederhana, “apa itu sekolah favorit?” Sekolah yang bagus fasilitasnya, katanya … berkompeten gurunya, katanya … dan kompetitif siswanya, katanya … Nyatanya?  Itu semua hanya sekedar stigma. Tidak lebih dari trik marketing untuk menarik "investor" yang tidak lain adalah wali murid kaya raya. Ah… tidak peduli mental siswa, mereka adalah "buruh" yang harus siap dicekoki apa saja. Demi nama baik sekolah favorit tercinta. Sekolah sudah berubah jadi ajang infestasi semata. Bukti empiris bisa kita lihat dengan isi sekolah favorit yang dominan kaum berduit atau anak dari keluarga elit. Lhoh, ini sekolah era kolonial atau bagaimana? Kenapa ada kesenjangan antara si miskin dan si kaya? H...