Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2021

Pembunuhan massal filsuf kecil

Pembunuhan massal filsuf kecil Anak adalah anugerah luar biasa dari sebuah keluarga. Bahkan satu orang anak, dapat "bermetamorfosis" menjadi penyebab perubahan pada sistem yang telah diterapkan pada sebuah negara; membunuh 6 juta manusia dalam satu komando yang keluar dari mulutnya; menaklukkan 1/3 luas permukaan dunia dengan kekuatan yang dimilikinya; menjadi pemimpin yang menyambung jutaan lidah masyarakat menjadi satu suara; dan banyak hal besar lainnya. Dari peluruhan dua sel jantan dan betina, menjadi cikal bakal makhluk hidup multiseluler dengan 70 triliun sel yang esensinya transenden. Namun, potensi besar sang anak sebagai “penentu masa depan” terpaksa hilang, direbut paksa oleh aspek yang ironisnya paling dekat dengan kehidupan sang anak sendiri: keluarga. Aspek yang mampu konstruktif sekaligus destruktif dalam waktu bersamaan. Tetapi, muncul pertanyaan... Tubuh anak, milik siapa? Anak adalah pribadi yang merdeka. Dia adalah makhluk utuh dengan kebebasan yang melekat...

Apa yang salah terhadap agama?

Apa yang salah terhadap agama? Kita semua tahu jika agama adalah suatu hal yang interpretatif. Sebab satu ayat dalam kitab suci, bisa dimanifestasikan dalam banyak tindakan sekaligus. Bahkan tindakan-tindakan tersebut bisa saling bertolak belakang. Seolah ajaran kitab suci saling kontradiktif, tidak konsisten, dan memiliki standar ganda. Layaknya tindakan bom bunuh diri yang dilakukan oleh umat Islam untuk membunuh kaum agama lain. Atau tindakan rela meregang nyawa dari orang Islam demi menyelamatkan kaum agama lain. Semuanya sama-sama menggunakan motif agama. Semua merasa telah melakukan kebenaran. Semua merasa tindakannya didasari pada sumber yang sama. Walaupun dari dua contoh aktual tersebut, saling memungkiri satu dengan yang lainnya. Menurut Muhammad Fethullah Gulen, agama memegang peranan penting dalam perkembangan dan penentuan jati diri peradaban manusia, pengorganisasian dalam bermasyarakat, dan penjaga nilai-nilai etika.¹ Dan agama yang memenuhi syarat sebagai pilar peradaba...