Pembunuhan massal filsuf kecil Anak adalah anugerah luar biasa dari sebuah keluarga. Bahkan satu orang anak, dapat "bermetamorfosis" menjadi penyebab perubahan pada sistem yang telah diterapkan pada sebuah negara; membunuh 6 juta manusia dalam satu komando yang keluar dari mulutnya; menaklukkan 1/3 luas permukaan dunia dengan kekuatan yang dimilikinya; menjadi pemimpin yang menyambung jutaan lidah masyarakat menjadi satu suara; dan banyak hal besar lainnya. Dari peluruhan dua sel jantan dan betina, menjadi cikal bakal makhluk hidup multiseluler dengan 70 triliun sel yang esensinya transenden. Namun, potensi besar sang anak sebagai “penentu masa depan” terpaksa hilang, direbut paksa oleh aspek yang ironisnya paling dekat dengan kehidupan sang anak sendiri: keluarga. Aspek yang mampu konstruktif sekaligus destruktif dalam waktu bersamaan. Tetapi, muncul pertanyaan... Tubuh anak, milik siapa? Anak adalah pribadi yang merdeka. Dia adalah makhluk utuh dengan kebebasan yang melekat...
sok kritis, tapi kurang literasi: beropini hanya demi eksistensi; jika ada salah interpretasi, mohon dikoreksi.