Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2020

Dari sentimen agama, hingga intervensi elite global

  Dari sentimen agama, hingga intervensi elite global Setiap orang pasti mendambakan sebuah kemajuan. Begitu pun kesejahteraan dan keadilan. Namun utopia tidak dibarengi dengan paradigma yang berkemajuan juga. Dan malas berfikir adalah faktor utama hambatan menggapai utopia tersebut. Ditambah dengan cara berasumsi masyarakat dengan premis yang tidak masuk akal dan landasan kesimpulan yang salah kaprah. Salah satu contohnya adalah sentimen agama dalam menanggapi fenomena yang tidak mampu kita jabarkan. Apa pun fenomena yang belum kita pahami, jawaban di garda terdepan pasti akan menyangkut agama: “Banjir di kota ini sebab pemimpinnya dzolim.” “Wah, pohon ini keluar air, bukti kebesaran Tuhan.” “Ini sudah takdir Yang Maha Kuasa.”; Sejak kapan banjir disebabkan pemimpin yang dzolim? Bukan karena penyumbatan aliran sungai oleh sampah yang dibuang sembarangan? Agama seolah dijadikan alibi oleh permasalahan yang ditimbulkan masyarakat sendiri, padahal tidak ada korelasinya sama sekali. D...

Seragam sekolah: komunisme yang setengah-setengah

Seragam sekolah: komunisme yang setengah-setengah “Seragam adalah simbol ketertindasan.” Sebuah gagasan yang menggelitik realitas dari tetangga Spongebob Squarepants, yang tidak lain dan tidak bukan adalah Squidward Tentacles. Selain menjadi mas-mas SJW yang membela nasib buruh, dan menjadi simbol perlawanan terhadap kaum borjuis di bikini bottom yang direpresentasikan oleh Mr. Krab, dia juga berhasil membawa saya pada ruang kontemplasi yang mendalam dan membuat saya bertanya tentang, “Apa fungsi seragam?”  Banyak di antara kita yang mungkin langsung menjawab “penyamarataan kasta.” Supaya si kaya dan si miskin tidak ada sekat pembatas dan membaur dengan semestinya. Tapi apakah relevan? Seragam tidak lebih hanya urusan baju dan celana, serta emblem tambahan yang sudah jadi pelengkapnya. Tapi bukan hanya itu yang melekat pada tubuh siswa. Banyak aksesoris lain yang luput dari “keseragaman” dan mampu merepresentasikan kesejahteraan pemakainya. Sepatu dan tas contohnya. Dengan sekejap ...