Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2020

Euforia taqlid buta

Euforia taqlid buta “Agama adalah candu”, gagasan yang pastinya tidak asing kita dengar. Tercantum dalam tulisan karya Karl Max: A Contribution to the Critique of Hegel’s Philosophy of Right.  Gagasan yang pada akhirnya menjadi sebuah alat propaganda “negara timur”, yang menjadi basis kekuatan komunisme terbesar di dunia. Walaupun teks aslinya dalam bahasa Indonesia kurang lebih berbunyi “Agama adalah keluh kesah dari masyarakat yang tertindas, hati dari dunia yang tak berhati, dan jiwa dari keadaan yang tak berjiwa. Agama adalah opium masyarakat”. Namun, potongan “Agama adalah candu”  relevan rasanya jika dilihat dari sundut pandang politik dan bernegara. Walaupun maknanya menjadi bertolak belakang dengan gagasan Marx yang sebenarnya. Kepercayaan masyarakat pada pemerintah yang hilang, memunculkan kekosongan kepemimpinan yang dirindukan banyak orang. Sehingga, ketika muncul seorang karismatik, yang mampu memberikan sebuah alternatif, banyak orang berbondong-bondong membaiatny...

"Arogansi mayoritas” umat beragama

"Arogansi mayoritas” umat beragama Jika dalam suatu kelompok yang masif terdapat beberapa golongan, dan satu di antara golongan lain ada yang bersifat dominan, kecenderungan akan melakukan intimidasi, kekerasan, dan tindakan yang merendahkan golongan yang minoritas akan jauh lebih besar. Kita analogikan seperti kasus pengeroyokan suporter bola (A) kepada suporter bola (B). Kecil kemungkinan akan terjadi tindak kekerasan jika di kedua belah pihak memiliki basis kekuatan yang sama. Dari kedua belah pihak akan berpikir dua kali untuk memulai perkelahian. Namun, sebab di salah satu sisi suporter bola (B) sedang “lemah”, keadaan akan sangat menguntungkan sisi yang lain, dalam hal ini suporter bola (A). Terlebih lagi, di dalam suatu kelompok sudah tidak ada lagi tanggung jawab individu, melainkan semua kesalahan dipukul rata pada golongan. Satu saja individu berbuat kesalahan, satu kelompok ikut terkena imbasnya. Sebab itu, di dalam kelompok individu akan merasa lebih leluasa melakukan ...